Minggu, 15 Juni 2014

Pencernaan



ACARA 3
 
SISTEM PENCERNAAN IKAN











Disusun oleh:
Kelompok 8

 Dede Kiki Baehaki                           H1K013032
 Silma Anis Robaya                           H1K013034
 Nurkusuma Amanati C.                  H1K013046
 Rifki Krisna Wibowo                      H1K013048





JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014


I.                   PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Secara garis besar susunan saluran pencernaan pada ikan terdiri dari mulut, esophagus, lambung, intestinum dan anus. Selain itu pada mulut ikan dapat dijumpai gigi yang berperan untuk membantu mendapatkan makanan. Sedangkan pada ikan plankton feeder insang ikan juga sangat berperan seklai untuk menyaring makanan yang akan dimakan. Sehingga bentuk dan ukuran insang ikan plankton feeder berbeda dengan ikan karnivor.
Alat pencernaan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan yang meliputi mulut, rongga mulut, pharynx, esophagus, lambung, pylorus, duodenum, intestinum, rectum, dan anus; serta kelenjar pencernaan yang terdiri dari hati, empedu, dan pancreas.
Pencernaan pada ikan dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Fungsi alat pencernaan adalah untuk menghancurkan zat makanan (molekul makro) menjadi zat terlarut (molekul mikro) sehingga zat makanan tersebut mudah diserap dan kemudian dapat digunakan pada proses metabolisme di dalam tubuh ikan. Proses pencernaan pada ikan terjadi dalam dua bentuk yaitu secara fisik yang terjadi di dalam  rongga  mulut  dan  lambung,  dan  secara  kimiawi  yang  terjadi  di  dalam lambung dan usus.
Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, maka ikan-ikan itu dapat digolongkan menjadi ikan yang bersifat predator, pemikat, penyumpit, penunggu atau pemalas, penyaring makanan (filter feeder), grazer dan parasit. Sedangkan berdasarkna jenis makanan yang dimakannya digolongkan menjadi ikan yang karnivor (piscivor, moluksivor, insectivore, carcinophagik(, herbivore dan omnivore.



1.2.Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengenal bagian-bagian dari alat pencernaan makanan dari beberapa jenis ikan yang termasuk dalam kelompok herbivore, carnivore dan omnivore.






































II.               TINJAUAN PUSTAKA

Ikan adalah organisme vertebrata yang hidup atau habitatnya berada di air, baik air tawar, air payau, maupun air laut. Alat pencernaan dari ikan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Alat pencernaan pada ikan mas terdiri atas lambung. Saluran pencernaan pada ikan terdiri atas segmenmulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung, pilorus, usus,rektum dan anus. (Fajri. 2009).
 Alat-alat pencernaan makanan secara berturut-turut dari  awal makanan masuk ke mulut dapat dikemukakan sebagai berikut: mulut, rongga mulut, pharynx, esophagus, lambung, pylorus, usus dan anus.  Dalam beberapa hal terdapat adaptasi alat-alat tersebut terhadap makanan dan kebiasaan makannya. Organ pencernaan ini dilengkapi dan dibantu oleh hati dan pancreas (Sutini,2006).
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus. (Andri. 2001).
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin. (Rianto. 2002).
Sistem pencernaan pada ikan menyangkut saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Ikan herbivora panjang total ususnya melebihi panjang total badannya. Panjangnya dapat mencapai lima kali panjang total badannya, sedangkan panjang usus ikan karnivora lebih pendek dari panjang total badannya dan panjang total ikan omnivora hanya sedikit lebih panjang dari total badannya. Secara ekologis pengelompokan makanan alami sebagai plankton, nekton, benthos, perifiton, epifiton dan neuston, di dalam perairan akan membentuk suatu rantai makanan dan jaringan makanan (Mudjiman, 1989).












III. MATERI DAN METODE

3.1.      Alat dan Bahan
3.1.1.      Alat
Alat yang digunakan adalah gunting bedah, pinset, baki plastik, kertas militer blok, penggaris, dan buku gambar.
3.1.2.      Bahan
bahan yang digunakan adalah beberapa spesies ikan yang mewakili kelompok herbivora ( ikan Nilem ), omnivora ( ikan Nila ), dan karnivora ( ikan lele dumbo ).

3.2.      Cara Kerja
Pembedahan alat pencernaan
1.      Pada bagian anus ditusukkan bagian yang runcing dari gunting bedah bentuk lubang kecil kemudian dengan bagian tumpul gunting bedah kearah rongga perut bagian atas. Pengguntingan dilakukan dengan hati-hati supaya organ-organ dalam tidak ikut tertusuk.
2.      Setelah gunting mencapai ujung terdepan rongga perut bagian atas ( belakang kepala ) kemudian gunting diarahkan ke bagian bawah hingga ke dasar perut. buka daging yang telah tergunting sehingga organ tubuh bagian dalam terlihat dan alat pencernaan dapat dikeluarkan dari tubuh.
3.      Untuk melihat alat pencernaan dari mulai pharynx sampai ke anus, gunting bagian bawah kepala hingga terbelah dua, sehingga alat pencernaan bagian depan dapat terlihat dan gunting bagian rectum yang menempel pada otot bagian anus sehingga semua bagian pencernaan dapat dilepas.
4.      Gambar organ-organ yang berhubungan dengan sistem pencernaan dan beri nama organ-organnya.
5.      Untuk melihat apakah specimen ikan termasuk dalam kelompok herbivora, carnivora atau omnivora, ambillah lambung sampai dengan usus kemudian ukurlah panjang usus sampai dengan lambung, kemudian bandingkan dengan panjang total tubuh specimen. Simpulkan apakah specimen yang diamati termasuk dalam kelompok herbivora, carnivora, atau omnivora.
































IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1           Hasil


Foto0021.jpgikan lele
                     2                     3      4
                    
   

               1                           5             6


                                                         Clarias gariepinus
Keterangan
1.      mulut
2.      esophagus
3.      empedu
4.      hati
5.      usus
6.      anus

1.       Panjang total tubuh ikan 26 cm
2.       Panjang standar 22,5 cm
3.       Panjang usus 18,4 cm
4.       Perbandingan panjang tubuh dan usus 1 : 1,41
5.       Sifat : karnivora, dikarenakan panjang usus lebih pendek dari panjang total tubuhnya




Foto0017.jpgikan nilem
                         3                4      
          2



 
      1                                                         5
                                                           Osteochilus haselti
Keterangan
1.       mulut
2.       esophagus
3.       usus
4.       lambung
5.       anus

1.      Panjang total tubuh ikan 16,5 cm
2.      Panjang standar 12,5 cm
3.      Panjang usus 59,5 cm
4.      Perbandingan panjang tubuh dan usus 1 : 3,6
5.      Sifat : Herbivora, dikarenakan panjang usus lebih dari panjang total tubuhnya













Foto0020.jpg  Ikan nila
       2            5















 


    1          4     3                                    6
                                                    Oreochromis niloticus
Keterangan
1.       mulut
2.       empedu
3.       usus
4.       hati
5.       anus

1.      Panjang total tubuh ikan 15 cm
2.      Panjang standar 12 cm
3.      Panjang usus 76,5 cm
4.      Perbandingan panjang tubuh dan usus 1 : 5,1
5.       Sifat : Omnivora, dikarenakan bentuk usus merupakan gabungan dari karnivora dan herbivora, panjang usus lebih dari panjang total tubuhnya.

                  















4.2.Pembahasan
Secara umum, proses pencernaan ikan sama dengan vertebrata yang lain. Namun, ikan memiliki beberapa variasi terutama dalam hubungannya dengan cara memakan. Alat pencernaan ikan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada umumya, saluran pencernaan ikan berturut-turut dimulai dari segmen mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, rectum, dan anus. Sedangkan sel atau kelenjar pencernaan terdapat pada lambung, hati,dan pankreas(Fujaya,2004).
Struktur dan fungsi saluran pencernaan pada ikan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Mulut
Struktur anatomi mulut erat kaitannya dengan cara mendapatkan makanan, ada mulut yang dapat disembulkan ke depan seperti ikan belanak.  Adapula yang tidak dapat disembulkan. Di sekitar bibir pada beberapa ikan tertentu terdapat sungut yang mencari makanan di dasar perairan. Sungut ini berperan sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan. Posisi mulut juga berkaitan dengan kebiasaan makan ikan, misalnya ikan mas memiliki mulut yang terletak di ujung hidung, sedangkan ikan julung-julung terletak di atas hidung (Fujaya, 2004).
Pada sebagian ikan ada yang memiliki semacam lidah yaitu suatu penebalan dari bagian depan tulang archoyden yang kaya akan sel mucus dan organ pengecap. Pada langit-langit bagian belakang terdapat organ palatin, yang merupakan penebalan dari lapisan mucosa. Organ ini terdiri atas lapisan otot dan serat kolagen yang berfungsi dalam proses penelanan makanan dan membantu membuang kelebihan air pada makanan yang dimakan, juga sangat penting dalam proses pemompaan air dari organ mulut ke bagian rongga insang (Fujaya, 2004).


Faring        
Pada ikan filter feeding proses penyaringan makanan terjadi pada segmen ini karena tapis insang mengarah ke segmen faring. Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut, kadangkala masih ditemukan organ pengecap.  Jika material yang ditelan bukan makanan maka akan dibuang melalui insang (Radiopoetro, 1984).
Esophagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut esophagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum menurun sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (Fujaya, 2004).
Lambung
Lambung berfungsi sebagai penampung makanan. Pada ikan yang tidak berlambung fungsi penampung makanan digantikan oleh usus depan yang dimodifikasi menjadi kantong yeng membesar. Pada ikan tak bergigi (biasanya herbivora) terdapat gizzard yang berfungsi untuk menggerus makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mucus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dri kerja asam klorida. Di bagian luar sel epitellium terdapat lapisan lendir sebagai hasil sekresi sel mucus tersebut. Sel-sel penghasil cairan gastric terletak di bagian bawah dari lapisan epitellium mensekresikan pepsin dan asam klorida. Berbeda dengan mamalia pada ikan pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian lambung, bukan di bagian rongga mulut, karena ikan tidak memiliki kelenjar air liur (Fujaya, 2004).


Pylorus
Pylorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil. Pada beberapa ikan terdapat usus-usus kecil dan pendek yang disebut pyloric caeca. Saat menyempitnya saluran pencernaan pada segmen ini berarti bahwa segmen pylorus berfungsi sebagai pengatur pengeluaran makanan (chyme) dari lambung ke segmen usus (Fujaya, 2004).
Usus
Usus merupakan segmen yang terpanjang dari saluran penceraan. Pada bagian depan usus terdapat dua saluran yang masuk ke dalam yaitu saluran yang berasal dari kantung empedu dan yang berasal dari pancreas. Lapisan mukosa usus tersusun oleh selapis sel epitellium dengan bentuk prismatic. Pada lapisan ini terdapat tonjolan membentuk sarang tawon pada usus bagian depan dan lebih beraturan pada usus bagian belakang, terutama pada ikan lele. Bentuk sel yang umum ditemukan pada epithelium usus adalah enterosit dan mukosit. Enterosit merupakan sel yang paling dominan dan diantara enterosit terdapat mukosit.  Jumlah mukosit semakin meningkat ke arah bagian belakang usus. Enterosit merupakan sel yang permukaan atasnya mengarah memiliki mikrovili yang berperan dalam penyerapan makanan. Secara histologis enterosit pada ikan yang telah menyerap zat makanan akan berwarna keputih-putihan dan berbeda sekali dengan sel yang tidak menyerap zat makanan. Mukosit merupakan sel penghasil lendir yang berbentuk piala. Bagian bawah mukosit mengandung mucigen yang akan berubah menjadi lendir jika telah dilepaskan oleh sel dan bereaksi dengan air (Fujaya, 2004).



Rectum
Rectum merupakan segmen saluran pencernaan terujung. Segmen rectum berfungsi dalam penyerapan air dan ion. Adanya penyerapan air ini dapat dilihat dari kondisi feces yang umumnya berbentuk kompak, berbeda dengan keadaannya ketika masih terdapat dalam usus bagian belakang. Pada larva ikan selain fungsi tersebut rectum juga berfungsi untuk penyerapan protein (Fujaya, 2004).
Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital.
a.       Ikan Lele
Pakan yang dimakan ikan lele akan melewati suatu sistem pencernaan. Pakan tersebut disederhanakan melalui mekanisme fisik dan kimiawi menjadi bahan yang mudah diserap, kemudian  diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Pakan lele akan dicerna dalam saluran pencernaan. Saluran pencernaanya terdiri dari mulut, rongga mulut, esofagus, lambung, usus, dan dubur. Usus yang dimiliki ikan lele lebih pendek dari panjang badannya. Hal ini merupakan ciri khas jenis ikan karnivora. Sementara itu, lambungnya relatif besar dan panjang ( Mahyudin, 2011 ).
Pencernaan bahan makanan secara fisik/mekanik dimulai dari bagian rongga mulut, yaitu dengan berperannya gigi dalam proses pemotongan dan penggerusan makanan. Selanjutnya, bahan makanan dicerna di lambung dan usus dengan adanya gerakan/kontraksi otot. Pencernaan secara fisik/mekanik pada segmen ini terjadi secara efektif karena adanya aktifitas cairan digestif ( Mahyudin, 2011 ).
Proses pencernaan makanan dipercepat oleh sekresi kelenjar pencernaan. Adapun kelenjar pencernaan ikan lele terdiri dari hati dan kantong empedu. Lambung dan usus juga dapat berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan ini menghasilkan enzim pencernaan yang  berguna dalam membantu proses penghancuran makanan. Kelenjar pencernaan pada ikan karnivora (ikan lele) menghasilkan enzim-enzim pemecah protein ( Mahyudin, 2011 ).
b.      Ikan Nila
Sistem pencernaan ikan Nila
            Saluran pencernaan pada ikan berturut-turut dari awal makanan masuk ke mulut adalah sebagai berikut : mulut-faring-esofagus-lambung-pilorus-usus-anus. Dalam beberapa hal ditemukan adaptasi alat-alat tersebut terhadap makanan dan kebiasaan makanannya. Pada ikan dengan saluran pencernaan ini, pencernaan dan makananannya dibantu dengan lengkapnya hati dan pancreas. (Effendie,2002)
            Pembuangan sisa-sisa makanan atau metabolism tubuh disebut dengan eksresi. Lubang urogenital adalah tempat bermuaranya saluran ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat pada anus. Ginjal pada ikan di air tawar dilengkapi glomerulus yang jumlahnya lebih banyak, sedangkan ikan yang hidup di dalam air laut lebih sedikit glomerulus, sehingga penyaringan hasil sisa metabolism berjalan lambat.
            Pencernaan pada ikan berlangsung secara fisik dan kimaiawi. Pencernaan secara fisik dimulai dai bagian rongga mulut dan gigi dalam proses pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernan secara mekanik juga berlangsung dalam segmen lambung dan usus, yaitu melalui gerakan kontraksi otot dan segmen selanjutnya adalah pencernaan secara mekanik di lambung dan usus terjadi lebih efektif karena adannya peranan cairan digestif (Suyanto,1993).
        
Menurut Ikbal (2007), langkah-langkah proses pencernaan adalah :
1.    Pencernaan di mulut, rongga mulut, makanan digiling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva.
2.    Disalurkan melalui faring dan esophagus
3.    Pencernaan di lambung dan usus halus
4.    Absorbs air dalam usus besar, sisa makanan menjadi feses
5.    Feses dikeluarkan melalui kloaka
c.       Ikan Nilem
Sistem pencernaan pada ikan di mulai dari oesophagus yang sangat pendek, karena hampir ronga mulut langsung menuju ke lambung atau intestine ventriculus melengkung seperti huruf U, dan dibedakan menjadi 2 yaitu pars cardiaca yang lebar dan pars pylorica yang sempit. Pada bangsa ikan sangat berliku dan hampir memenuhi rongga perut, dan bermuara ke anus. Hepar terdiri atas dua lobi, vesca fellea dari hepar menuju ductus hepaicus kemudian bersatu dengan ductus cyticus menjadi ductus choledocus yang bermuara ke duodenum. Adapun yang dihubungkan dengan peritoneum ke tundus ventriculli. Osteochilus hasselti mempunyai hati dan pankreas yang sulit dibedakan sehingga disebut hepatopankreas (Radiopoetro, 1988).Ginjal yang gilik yang terletak antara vesica pneumatica dengan tulang vertebrae. Cairan yang mengandung sisa-sisa persenyawaan nitrogen dan hidrogen diambil dari darah dalam ginjal akan ditampung ke dalam vesica urinaria melalui ureter (Jasin,1989).
Ikan Nilem memiliki sistem pencernaan yang sama dengan kebanyakan ikan lainnya.Sistem pencernaan Ikan Nilem terdiri atas lidah, hati,gastrum, intestine, pancreas, kantungempedu. Jalur sistem pencernaan ikan adalah pertama rahang ikan yang mempunyaibanyak gigi kecil berbentuk kerucut untuk mengunyah makanan dan lidah kecil dalam didasar rongga mulut membantu. Setelah dari mulut lalu ke faring yang terdapat pada insangdi sisi dan samping lalu ke esophagus pendek mengikuti hingga timbul lambung ataugastrum (Storer, 1961).
Ikan Nilem memiliki sistem pencernaan yang dimulai dari cavum oris, oesophagus, kantung empudu, ductus pneumaticus dan limfa. Dalam tubuhnya dapat terlihat organ pencernaan yaitu usus yang panjang, ini dikarenakan ikan ini termasuk tipe herbivora. Kantung Empedu (vesica felea) yang terletak pada usus bagian depan, berupa kantung bulat hijau kebiru-biruan. Kantung empedu ini berhubungan dengan usus melalui ductus choledochus, lalu saluran akhir pencernaan yaitu anus atau porus urogenitalus, hal ini juga diungkapkan oleh Radiopoetro (1997).


























                                V. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum sistem percernaan pada ikan sebagai berikut :
a.       Ikan Lele atau Clarias gariepinus merupakan ikan karnivora, dikarenakan panjang usus lebih pendek dari panjang total tubuhnya.
b.      Ikan Nila atau Oreochromis niloticus merupakan ikan omnivora, dikarenakan bentuk usus merupakan gabungan dari karnivora dan herbivora, panjang usus lebih dari panjang total ikan.
c.       Ikan Nilem atau Osteochilus haselti merupakan ikan herbivora, dikarenakan panjang usus lebih panjang dari panjang total ikan

























DAFTAR PUSTAKA


Andri. 2001. Sistem Pencernaan Hewan. Bandung : Putra Media

Effendie, 2002. Biologi Dasar. Jakarta : Media Press

Fajri. 2009. Mekanisme Syaraf, Pencernaan, Dan Reproduksi Ikan. Jambi : Artimedia

Fujaya, 2004. Konsep-Konsep yang Mempelajari Perikanan. Yogyakarta : Kanisius

Mudjiman, A. 1989.  Makanan Ikan. Jakarta : Penebar Swadaya

Mahyuddin, Kholish. 2011. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Jakarta: Penebar Swadaya

Rianto. 2002. Sistem Pencernaan Hewan. Bandung : Putra Media

Sutini. 2006. Mekanisme Syaraf, Pencernaan, Dan Reproduksi Ikan. Jambi : Artimedia



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar