Minggu, 15 Juni 2014
RASIONALITAS AL-QURAN SEBAGAI MUKJIZAT
Assalaamu’alaikum Wr.Wb.
Tiada sikap yg lebih baik & mulia sbg hamba Allah yg bertauhid, cepat atau lambat pasti akan berjumpa dengan-Nya, kecuali langkah takwa menyertai kita, dimanapun, kapanpun & Inshaa Allah dalam kondisi bagaimanapun, sholawat & salam senantiasa kita limpahkan bagi hamba pilihan Allah, Rasulullah Saw yg berhasil mendobrak dinding pemisah antara bangsa barat dengan bangsa timur, bangsa arab dengan bangsa azam, antara kulit hitam dengan kulit putih, islam adalah agama yg tidak terikat oleh teritorial geografis, islam adalah agama yg tidak terikat oleh suku, bangsa, etnis, rasis nasionalisme, islam adalah agama yg tidak terikat oleh ideologi apapun, apalagi ideologi materialistis atau ideologi kepentingan, bahkan islam adalah agama yg tidak terikat oleh sekedar darah keturunan, tapi yg mengikat islam hanya Allah dan Rasul-Nya, maka yg paling mulia diantara hamba Allah, bukan siapa yg bicara atau mendengar, bukan siapa yg muda atau yg tua, tetapi siapa diantara kita yg paling pandai, paling pintar, paling tekun mendekatkan diri kepada-Nya, sebagaimana Allah berfirman “Inna akromakum indallaahi atqookum” yg artinya “sesungguhnya yg paling mulia diantara hamba2ku adalah yg paling bertakwa, takwa adalah penilaian yg paling objektif, Rasulullah Saw bersabda, yg artinya “yg paling cerdas, yg paling pintar, yg paling mulia diantara umatku adalah siapa diantara mereka yg paling banyak mengingat mati & mempersiapkan hidup setelah mati” saudara2ku, seorang profesor pernah berkata, semakin maju zaman, semakin tinggi tingkat peradaban & kebudayaan umat manusia semakin luas otoritas intelektual manusia, lambat laun tapi pasti manusia berlomba-lomba meninggalkan agamanya masing2, ada 2 faktor yg melatarbelakangi fenomena yg sangat agresif ini.
pertama mereka menganggap bahwa agama sudah tidak sanggup menjawab kebutuhan umat manusia & tidak lagi sesuai dengan zaman, akibatnya mereka mencari solusi, alternatif lain, yg dapat menjawab problemanya, sehingga sengaja tidak sengaja, sadar tidak sadar, lahirlah agama baru atau mungkin mereka yg melahirkan agama baru itu, materialisme, sekularisme, hedonisme, dalam teks bahasa Nabi “Hubbuddunya” atau cinta dunia yg sangat berlebihan akibatnya mereka takut mati, sisi lain mereka menjadikan agama hanyalah mitos2 lama, cerita2 sakral, kalaupun yang dihidupkan dari agama, yg hidup adalah ritual rutinitas bukan ritual yg berkualitas, boleh jadi ALLAHU AKBAR di atas hamparan sajadah, di masjid, di mushola, tetapi di kantor, di hotel, di lapangan NAFSU AKBAR, dimulutnya bertasbih, bertahmid, bertahlil ,bersholawat, tapi dari mulutnya inilah dia berbohong, menipu, ghibah, fitnah ,selagi solat ia tutup auratnya, sopan, rapi, mulia, sehingga mudah dikenal oleh para penghuni langit & bumi & Allah abadikan dalam surat al-ahzab yg artinya, mereka mudah dikenal sebagai wanita mukminah & tidak mudah diganggu, tapi seribu kali sayang walaupun berikrar dalam solat nya, tunduk, patuh, taat pada perintah Allah, seusai solat pakaian yg sopan, rapi, & mulia itu kembali ditanggalkan, diganti dengan pakaian serba-serbi transparan.
kedua mereka menyatakan bahwa otakku adalah Tuhanku (Naudzubillahi mindzalik), dengan kemampuan otak, olah otak,melahirkan ilmu pengetahuan & sains, sains melahirkan teknologi, segala urusan manusia akan dapat dicapai dengan mudah, maka saat itu manusia tidak lagi membutuhkan agama, bahkan mereka menganggap bukanlah Tuhan yg menciptakan manusia tapi manusia lah yg mengada-adakan Tuhan alias manusia yg menciptakan Tuhan (Naudzubillaahimindzalik), dgn alibi yg sangat nakal iya bertanya kalau memang Tuhan itu ada lalu dimana adanya? Kalau memang Tuhan itu ada, kapan adanya? Telor ayam kah dulu? Atau ayam dulu? Kalau memang Tuhan itu ada bagaimana wujudnya? Maka tidak mustahil ada agama yg mewujudkan Tuhan dalam bentuk benda2, hewan, manusia, sangat unik Tuhan dipersonifikasikan dalam bentuk manusia, saudara2ku, dari dua pernyataan ini melahirkan dua pertanyaan,
pertama: apakah semua agama tidak sanggup lagi menjawab kebutuhan umat manusia & tidak lagi sesuai dgn zaman? sebagaimana karl marx berkata, “semua agama adalah candu” padahal tesis karl marx hanya kepada satu agama, dari kegagalan agama gerejani kala itu, masih ingat tirani intelektual Copernicus, galileo, adalah tumbal dari tirani intelektual itu, kaum gerejani kala itu beranggapan bumi sentris, padahal hasil penelitian ternyata matahari sentris, hamivalensi antara paham gerejani dengan para ilmuwan ini, tapi karena gerejani kala itu berkuasa, merekapun di hukum bahkan dieksekusi dgn cara dibakar hidup2, kemudian tirani ekonomi dimana jemaat diharuskan membayar sebagian hartanya untuk kepentingan Tuhan bapa di atas sana, tetapi malah digunakan untuk kepentingan pribadi kaum gerejani, kemudian yg paling menyakitkan adalah tirani kepercayaan dengan dogma lisensi pengampunan dosa oleh paus, kaya apapun dosa manusia akan dapat diampuni, asal mampu membayar atas nama fulan bin fulan bahwa dosa2nya diampuni yg masa lalu, masa kini & masa yg akan datang & akan duduk berdampingan dengan Tuhan bapa disana, justru doktrin yg terakhir inilah menjadi pangkal haloganisme kebrutalan, semakin berani org melakukan pelanggaran2 agama, toh nanti diampuni oleh Tuhan, semakin berani org merampok, toh tinggal dibayar, semakin berani org korupsi, toh akan beres dengan duit, yg baik menjadi jahat, yg jahat menjadi-jadi jahat, karl marx kecewa lalu menarik kesimpulan dengan emosional, agama tak ubahnya seperti tirani, penjara kehidupan, lalu menyatakan semua agama adalah candu, baik kalau Karl Marx menyatakan bahwa semua agama adalah candu berarti karl marx berkata “semua yg berkaki empat adalah kerbau” padahal tidak hanya kerbau yg berkaki empat, anjing, kuda, kucing pun berkaki empat, berarti pasti ada satu kebenaran mutlak diantara kebenaran nisbi.
kedua, manusia yg bagaimana yg pantas beragama, apakah manusia kalau sudah cerdas, tidak lagi membutuhkan agama, dalam artian lain agama hanya milik orang2 bodoh, orang2 terbelakang, lalu kesan agama adalah kesan kampungan, saudara2ku, untuk menjawab pertanyaan2 ini di perlukan pengkajian secara objektif, bukan subjektif, rasional bukan emosional, bahasan otak bukan hati, mengapa??? Karena jika pengkajiannya berdasarkan subjektif, emosional & hati, maka hasilnya adalah nisbi,relatif & semu alias kebenaran yg terbatas, semua agama benar menurut kepercayaan & keyakinan masing2, adalah benar & tidak salah karena menurut kepercayaannya masing2& hasilnya relatif, tetapi kalau di kaji secara rasional, objektif, tidak mungkin semua agama benar, pasti ada kebenaran mutlak diantara kebenaran nisbi, pasti ada kebenaran objektif, umum, diantara kebenaran subjektif yg terbatas, baik kita mulai dengan pengkajian objektivitas ini dengan mencari jawaban syarat2 Tuhan, jika Tuhan nya benar maka agamanya pun benar.
Pertama Teori Relativitas Einstein terbatas oleh 4 dimensi, ruang, waktu, daya & guna,selama terbatas oleh 4 dimensi ini maka selama itu disebut alam raya, berarti syarat Tuhan yg pertama adalah mutlak tidak terbatas, relativitas inilah menjawab pertanyaan2 nakal, dimana, kapan, bagaimana & siapa yg menciptakanTuhan, kalau ada yg bertanya “dimana” berarti terbatas oleh dimensi tempa t& itu bagian dari alam, Tuhan tidak terbatas oleh dimensi tempat, “kapan” itu terbatas oleh dimensi waktu, “bagaimana” terbatas oleh dimensi wujud & guna, lalu siapa yg menciptakan Tuhan, teori ini mengajarkan jawabannya adalahTuhan, yg menciptakan Tuhan? Tuhan, yg menciptakan Tuhan? Tuhan, yg menciptakanTuhan? Tuhan, asal jawabannya Tuhan pasti berhenti pada kata Tuhan/dihentikan oleh Tuhan, berarti teori relativitas menyatakan bahwa Tuhan mutlak & tidak terbatas, hanya alamlah yg terbatas.
Kedua Teori Non-otomatic, bahwa dimuka bumi ini tidak ada yg otomatis atau terjadi dengan sendirinya, bim salabim abra kadabra, dibalik wayang pasti ada dalang, dibalik film pasti ada sutradara, dibalik permainan pasti ada pemain, & dibalik ciptaan pasti ada pencipta, maka mungkinkah rotasi, evolusi alam yg menakjubkan para kosmolog sehingga melahirkan ilmu pasti, ruang angkasa kosmologi, terjadid engan sendirinya maka teori Non-otomatic ini menjelaskan bahwa adanya penciptaalam raya ini, berarti Tuhan sebagai pencipta, maka dengan mudah teori Non-otomatic ini menggugurkan teori Atheis yg menyatakan Tuhan itu tidak ada, sebenarnya dia sudah ber Tuhan, ber Tuhan akalnya tatkala dia menyatakan Tuhan tidak ada, itulah yg menjadi Tuhannya.
Ketiga Teori The most atau tinggi, paling tertinggi, kuasa, paling berkuasa, mulia, paling mulia, termulia, hanya satu ,satu dalam artian Tuhan, Tuhan itu hanya satu tidak dua, tiga, apalagi empat atau multi Tuhan kemudian satu dalam artian kebenaran, yg benar itu hanya satu, semuanya salah, pasti ada satu kebenaran objektif diantara kebenaran subjektif, pasti ada emas diantara timah, tembaga & besi, pasti ada mutiara disela-sela lumpur, pasti ada Tuhan diantara hantuhantu, pasti ada agama diantara gamagama. Kemudian,
Keempat teori supernature power, adanya kekuatan dahsyat dibalik nature, ada kekuatan metafisik yg luarbiasa, contoh sederhana adalah ruh, yg ada pada tubuh kita & ruh adalah sesuatu yg hidup, justru jasad ini adalah sesuatu yg mati, mayyit, bermata, bertelinga, berkaki, tapi tidak dapat berbuat apa2 karena ruh nya sudah tidak ada, ruh adalah sesuatu yg hidup, sampai detik ini tidak ada seorangpun atau profesor apalagi yg awam yg berhasil mendeteksi bentuk daripada ruh, saudara2ku, dari 4 teori ini silahkan cari kitab yg dianggap suci oleh umat manusia, jika kitab itu mengandung 4 teori ini maka kitab suci itu benar2 suci, baik mungkin kita akan kehabisan waktu untuk mencari kitab2 suci, jangankan kitab suci yg lain, kitab suci sendiri saja jarang kita sentuh, kalau engga percaya ya silahkan saja datang kerumah orang islam, ketuk pintunya, ucapkan salam, kemudian mintalah Al-quran yg ada dirumah orang islam itu lalu pegang, setelah diberikan ucapkan terimakasih, angkat telunjuk tangan kita, hampir bisa dipastikan telunjuk tangan kita akan berdebu, why??? Karena mereka jarang menyentuh Al-quran, apalagi membacanya, waw,waw,waw, apalagi mengamalkannya, bukankah amalan itu lahir dari paham, bukankah amalan itu lahir dari penghayatan, penghayatan itu lahir dari paham, paham itu lahir dari membaca & membaca itu lahir dari menyentuhnya, saudara2ku, seorang profesor ahli berkebangsaan rusia, beliau mencari kebenaran melalui 12 agama, beliau masuk ke agaam satu, pindah ke agama lain & akhirnya beliau berhenti pada agama yg ke12, agama yg ke12 adalah agama islam, mungkin kita bertanya2 mengapa beliau memilih islam sebagai agama yg ke12, karena beliau paling benci dengan islam, justru karena kebencian yg luarbiasa itulah yg membuat beliau akhirnya jatuh cinta dengan islam, karena itu ada firman Allah yg menyatakan bahwa janganlah engkau membenci sesuatu dengan sangat teramat benci karena suatu saat engkau akan mencintainya, atau sebaliknya janganlah engkau mencintai sesuatu dengan sangat teramat cinta, suatu saat engkau akan membencinya, kita buktikan bahwa 4 teori tadi terjawab dalam Al-quran.
Pertama Teori Relativitas, bahwa Tuhan itu mutlak, alam raya ini terbatas, Allah jawab dalam surat yg pendek, padat, tapi mengandung bobot tauhid yg luarbiasa yaitu surat Al-ikhlas, mungkin diberi nama Al-ikhlas karena kita paling ikhlas membacanya, bahkan kalau kita menjadi makmum rela menjadi makmum, kalau imamnya membaca Al-ikhlas, baik bukan itu ternyata hikmah Al-ikhlas, Al-ikhlas itu kaitannya erat dengan tidak dipaksa masuk agama Allah, agar dia ikhlas memeluk agama Allah, sehingga dalam pelaksanaan2 agama Allah, penuh dengan keikhlasan2, baik dibalik pendeknya surat Al-ikhlas ini ternyata mengandung bobot tauhid yg luarbiasa, kita buktikan teori relativitas dijawab oleh Allah “Lam yalid walam yuu lad, walamyakullahuu kufuwan ahad” “tidak beranak & tidak diperanakkan & tidaksatu makhluk pun yg menyerupainya” & ini juga Allah jawab dalam surat Ar-rahman ayat 25-26, yg artinya semuanya fana, kecuali Allah pengatur alamsemesta ini yg kekal, berarti manusia itu terbatas, alam itu terbatas, hanyaAllah yg mutlak, Allah ada sebelum kata ada itu ada, Allah tetap ada sekalipunkata ada sudah tidak ada, adanya Allah karena ketiadaan makhluk-Nya, kalau soal pertanyaan dimana, kapan, bagaimana & siapa yg menciptakan Tuhan, fir’aun saja pernah naik ke atas menara yg tinggi atas ide arsitek bal an, diatas menara yg tinggi itu fir’aun berteriak dengan lantang, dan ini Allah abadikan dalam surat Al-baqoroh ayat 55, yg artinya “Hai Musa aku tidak akan sekali-kali beriman kepada Tuhan-Mu sampai aku benar2 sanggup melihat Tuhan-Mu dengan matakepalaku, mata adalah instrumen yg terbatas, sesuatu yg terbatas maka hasilnyapun terbatas, tidak usah sombong mata melihat apa yg dilihat, melihat mata itu sendiri mata tidak pernah sanggup, berarti teori yg pertama sudah terjawab dalam surat Al-ikhlas.
Kedua teori Non-otomatic, bahwa dimuka bumi ini tidak ada yg otomatis, masih ingat saudaraku cerita Nabi Ibrahim As, ketika mencari Tuhan sehingga beliau terkenal sebagai Khalilullah, karena tauhidnya yg sangat luarbiasa, inipun Allah abadikan dalam surat Al-an’am ayat 75-79, ketika beliau melihat bintang2, “Haadzaa Robbi” ini Tuhanku, ternyata bintang2 itu menjelang subuh tenggelam, akhirnya Nabi Ibrahim berkata, “aku tidak suka dengan Tuhan yg terbatas” kemudian melihat bulan, “Haadzaa Robbi” ini Tuhanku, ternyata bulanpun menjelang subuh tenggelam & beliau berkata “aku tida ksuka dengan Tuhan yg terbatas”, kemudian melihat matahari, “Haadzaa akbar” ini lebih besar, ternyata yg dianggap lebih besarpun menjelang maghrib tenggelam, akhirnya Nabi Ibrahim berkata, “Ya Rabb seandainya engkau tidak memberi petunjuk kepada kami niscaya kami termasuk kaum yg sesat” ber Tuhan waktu ,tempat, daya & guna, ber Tuhan-Tuhan terbatas, materialisme, sekularisme, hedonisme, beri petunjuk kami ya Rabb, lalu Allah menjawab “Innii wajjahtu huwajhiyalilladzii fatorossamaawaati wal ard “Nabi Ibrahim wajahkan wajahmu kepada-Ku, Akulah pencipta langit & bumi” Innii wajjahtu terkenal sebagai doa iftitah dalam solat sebelum Al-fatihah, prolog sebelum berdialog, berjumpa sebelum berjumpa ,berjumpa Allah saat solat & Inshaa Allah akan berjumpa setelah kita wafat, orang2 khusyuk itu adalah dalam solatnya seakan-akan dia berjumpa dengan Allah, sebagaimana dia akan wafat nanti berjumpa dengan Allah.
Ketiga Teori TheMost, bahwa Tuhan itu hanya satu, ini Allah jawab lagi2 dalam surat Al-ikhlas, agar mengakui Tuhan yg satu itu benar2 ikhlas, “Qul huwallaahu ahad” Katakanlah bahwa Allah itu ahad & tentu makna ahad berbeda dengan satu, mengapa??? Sebab angka satu itu berbilang, berjumlah, berkali, berbagi, 2:2=1, 1X1=1,2-1=1, sementara Allah tidak berbilang, tidak berjumlah & tidak berkali, ahad adalah Esa atau Tunggal, Allah ahad, kemudian satu dalam artian kebenaran, yg benar hanya satu, semuanya salah, inipun Allah jawab dalam surat Al-fath ayat 28 yg artinya “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk & agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi” Inilah yg dikatakan oleh seorang profesor berkebangsaan rusia itu, bila engkau berpikir sungguh2, niscaya ilmumu akan memaksamu untuk mencari Tuhanmu, iqro baca, iqro teliti, iqro observasi, iqro amati, bismirobbikalladzii kholaq, kau akan menemukan Rabb yg menciptakanmu, siapa yg tahu dirinya, maka dia akan tahu Tuhannya, kemudian
Terakhir yg keempat teori supernature power, kaitannya dengan ruh, Allah menjawabnya dengan indah dalam surat Al-isra ayat 85, yg artinya “Hai manusia aku beri kau ilmu sedikit, sangat amat sedikit, Imam Ali ditanya apakah yg dimaksud dengan sedikit??? Imam Ali menjawab dengan analogi,“telunjuk tanganmu celupkan kelautan, lalu angkat, setetes yg jatuh itulah ilmumu, sedangkan lautan adalah ilmu Al-quran, di tambah lagi lautan semisal, tambah lagi, kemudian pohon di jadikan pena, tidak akan bisa menulis,menjabarkan ilmu2 Allah, lautan gambaran luas & dalam, berarti secerdas-cerdasnya manusia, ilmu y amat sangat sedikit, lalu tidak ada tingkat banding dengan tetesan, dengan air laut itu yg amat sangat luas & dalam, kalaupun ingin membandingkan, hanyalah perbandingan yg bodoh & naif, betapa lemahnya ilmu manusia, betapa sedikitnya ilmu manusia, karna itulah Allah menyatakan “Hai manusia kau bertanya soal ruh, ruh itu urusan-Ku, kau tidak akan pernah tau bentuk daripada ruh, sebagaimana kau tidak pernah tahu kapan, dimana, bagaimana engkau mati, yg pasti kau pasti mati” ALLAHU AKBAR, SUBHANALLAH, ternyata 4 teori ini dijawab oleh Al-quran, berarti Al-quran adalah ajaran, keyakinan yg sangat objektif, dapat diterima oleh akal yg sehat, karna terbukti melalui pengkajian teori objektivitas, berarti mereka yg melaksanakan Al-quran, adalah mereka2 yg cerdas & pintar, mereka yg bangun ditengah malam adalah yg cerdas, mereka yg berinfak karna mengamalkan Al-quran adalah orang yg cerdas, mereka yg melaksanakan ibadah haji saat dia mampu adalah orang yg cerdas, berarti semakin maju zaman, semakin terjawab bukti2 dari kebenaran Al-quran, Al-quran tidak pernah ketinggalan zaman, bahkan Al-quran menjaga zaman, jika kita meninggalkan Al-quran, berarti kita akanmenjadi manusia2 yg tertinggal, alias manusia2 yg terbelakang, nah saudaraku, pegung teguhlah kitab suci Al-quran itu, sentuhlah, bacalah, pahami, hayati, amalkan, belajar, kemudian ajarkan lah Al-quran itu, semoga ini bisa bermanfaat untuk kita semua Inshaa Allah, Wassalaamu’alaikum wr.wb.
Purwokerto, Rabu, 11Juni 2014. Pukul 20:02.
HIDUP HANYA SEBENTAR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar